Kalkulator daya listrik. Ada 2 jenis tegangan yang saat ini digunakan dalam dunia kelistrikan di antaranya adalah tegangan DC, AC. Kedua jenis tegangan ini menggunakan rumus yang berbeda antara satu dan lainnya. Sehingga tentu saja hasil dari kalkulasi daya listrik dari dua jenis tegangan ini berbeda.
Berikut di bawah ini adalah kalkulator untuk menghitung watt baik arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC) 1 phase dan 3 phase.
Daftar Isi
I = | A | ||
|
|||
P = | Watt |
I = | A | ||
|
|||
|
|||
P = | Watt |
A | |||
|
|||
|
|||
P = | Watt |
Selanjutnya, untuk Rumus yang digunakan dalam pembuatan dari ketiga kalkulator ini (DC, AC 1 phase dan AC 3 phase) bisa anda lihat pada artikel yang sudah saya buat sebelumnya yaitu artikel rumus daya listrik. Daya listrik yang digunakan pada rumus ini adalah daya nyata (watt).
Jika anda tidak tahu bagaimana memakai kalkulator daya di atas, saya akan menjelaskannya berikut di bawah ini. Kalkulator ini dibuat untuk menghitung besarnya daya listrik berdasarkan rumus watt (daya nyata).
Baiklah, selanjutnya kita akan mulai dari cara menggunakan kalkulator untuk menghitung daya DC
Untuk menggunakan kalkulator penghitung daya DC, anda harus tahu terlebih dahulu rumus watt daya listrik DC. Adapun rumus daya listrik DC adalah sebagai berikut :
P=VxI
Jadi P adalah parameter nilai dari daya listrik yang anda di cari. V adalah tegangan listrik dan I adalah arus listrik. Jadi untuk menggunakan kalkulator DC ini, anda harus menggunakan dua parameter yaitu tegangan dan arus. Kedua parameter inilah yang akan menghasilkan daya listrik (P).
Kalkulator AC 1 Phase ini dapat kita gunakan jika kita mengetahui parameter sesuai dengan rumus daya (watt). Apakah rumus watt untuk daya listrik AC 1 Phase ini? Berikut anda bisa melihatnya.
P=VxIxCos φ
P=I2xRxCos φ
Jadi jika anda ingin menggunakan kalkulator AC 1 phase ini. Ada dua bentuk rumus yang dijadikan landasan untuk menghasilkan daya listrik, rumus pertama yaitu parameter V (tegangan), I (arus) dan cos φ (faktor daya). sedangkanuntuk rumus yang kedua adalah parameter seperti I (arus), R (impedansi), dan cos φ (faktor daya). Anda harus mempersiapkan parameter sesuai dengan rumus yang anda pakai.
Keempat rumus di bawah ini yang dapat anda gunakan sebagai penentu besaar daya listrik. Anda cukup memasukkan parameter untuk menghasilkan daya listrik pada kalkulator.
P=3xVphxIphxCos φ
P=3xIph2xRxCos φ
Parameter-parameternya yaitu Vph, Iph, Cos φ. Atau bisa juga VL, IL, Cos φ jika anda memiliki data tegangan atau arus line to line.